Rabu, 05 November 2025

TINGKATAN SABUK CINGKRIK BIRU


Tingkatan Sabuk Siswa - Siswi Cingkrik Biru

Tingkatan sabuk yang resmi di Cingkrik Biru Jalur Kembang Kong Haji Nawi yang berada di Sanggar Haji Nawi (SANGHAWI) memiliki 5 tingkatan warna.
Tingkatan warna sabuk terbagi 5 warna dengan filosofi Rukun Islam sebagai berikut :

1. SABUK HITAM
    - Pelaksanaan materi pelatihan 12 bulan.

2. SABUK PUTIH
    - Pelaksanaan materi pelatihan 12 bulan.

3. SABUK MERAH
    - Pelaksanaan materi pelatihan 12 bulan.

4. SABUK HIJAU
    - Setiap siswa/i yang telah mencapai tingkatan sabuk hijau sudah disebut sebagai Siswa/i Cingkrik Biru karena telah menempuh materi pelatihan mulai dari sabuk HITAM sampai sabuk MERAH.
    - Pelaksanaan materi pelatihan 12 bulan.

5. SABUK BIRU
    - Setiap siswa/i yang telah mencapai tingkatan sabuk biru sudah disebut sebagai KELUARGA yang nantinya dapat menempuh Tingkatan Keluarga mulai Tingkat Polos hingga Tingkat 3. 
    - Keluarga Tingkat Polos
    - Keluarga Tingkat 1
    - Keluarga Tingkat 2
    - Keluarga Tingkat 3
    - Setiap Keluarga yang telah mencapai Keluarga Tingkat 1 hingga Tingkat 3 diperkenankan menggunakan SELENDANG BIRU dan disebut JAGO.
    - Pelaksanaan materi pelatihan disetiap tingkatan keluarga menyesuaikan kesiapan anggota keluarga yang ingin mengikuti kenaikan tingkat.


Sabuk Pendamping Dan Pengurus Cingkrik Biru 

Sabuk yang resmi di Cingkrik Biru yang berada di Sanggar Haji Nawi (SANGHAWI) memiliki 2 warna sabuk.
Warna sabuk terbagi 2 warna dengan berikut :

• SABUK ORANGE
Diperuntukkan para pendamping siswa/i yang mengikuti pertandingan (Pelatih / Aspel).

• SABUK KUNING 
Diperuntukkan para anggota khusus (orang yang tidak mengikuti latihan beladiri, namun menjadi anggota dan aktif disetiap kegiatan perguruan) yang dilibatkan dalam kepengurusan.


Tingkatan Selendang Jago

Tingkatan selendang yang resmi di Cingkrik Biru yang berada di Sanggar Haji Nawi (SANGHAWI) memiliki 1 tingkat warna yang masing-masing pun memiliki strip bintang disetiap tingkat sebagai Pelatih hingga guru besar pencak silat yang ada di sanggar.
Tingkatan warna selendang biru terbagi 1 warna dengan tingkat strip bintang sebagai berikut :

1. SELENDANG BIRU (JAGO)
    - Bintang 5 ~ Guru Besar (Gubes / Ki / Engkong)
      • Hanya pemilik jalur kembangan & keturunan penerus jalur kembangan yang telah mencapai tingkatan keluarga tingkat 3
      • Hanya 1 orang

    - Bintang 4 ~ Guru Muda (Garuda / Babe / Enyak) = Wajib sudah berkeluarga
      • Diambil dari keluarga tingkat 3
      • Hanya 2 orang

    - Bintang 3 ~ Assisten Guru (Asgur / Encing)
      • Diambil dari keluarga tingkat 2 / 3
      • Hanya 6 orang untuk sementara, setelah memiliki sedikitnya 6 cabang perguruan, maka ASGUR hanya 4 orang saja

    - Bintang 2 ~ Pelatih Satu (Peltu / Abang Tua/Empok Tua)
      • Diambil dari keluarga tingkat 2
      • Minimal 1 orang dan maksimal 2 orang di setiap tempat latihan 

    - Bintang 1 ~ Pelatih Dua (Pelda / Abang/Empok)
      • Diambil dari keluarga tingkat 1 / 2
      • Minimal 1 orang dan maksimal 2 orang di setiap tempat latihan

Senin, 27 Januari 2025

PENGURUS INTI SANGHAWI

 BINTANG UTAMA


Nama     : Almarhum Engkong H. Nawi bin Uyut H. Sa'aip Al-batawi bin Kumpi Ri'an
Jabatan  : Jalur Aliran Cingkrik
Tingkat  : Selendang Biru Bintang 5
Alamat   : Cilandak Timur

Nama     : Almarhum Abuya H. M. Noor Hasan 
Jabatan  : Pendiri
Tingkat  : Selendang Biru Bintang 5
Alamat   : Cilandak Timur


MAJELIS PERTIMBANGAN TINGGI 


Nama     : Babe Ahmad Muharrom Al-batawi 
Jabatan  : Ketua MPT Sanggar Haji Nawi
Tingkat  : Selendang Biru Bintang 5
Alamat   : Cipedak 

Nama     : Bang Imam Naufal
Jabatan  : Wakil Ketua MPT 
Tingkat  : Sabuk Kuning 
Alamat   : Ciganjur 


DEWAN PIMPINAN TINGGI 


Nama     : Bang M. Jihadillan Firmansyah 
Jabatan  : Ketua Umum
Tingkat  : Selendang Biru Bintang 3
Alamat   : Gandaria Selatan

Nama     : Bang Fahri Maulana 
Jabatan  : Wakil Ketua Umum
Tingkat  : Selendang Biru Bintang 3
Alamat   : Ciganjur 

Nama     : Enyak Diana Saputri 
Jabatan  : Sekretaris Jenderal 
Tingkat  : Sabuk Kuning 
Alamat   : Cipedak 

Nama     : Bang M. Nasrul Iman 
Jabatan  : Bendahara Umum
Tingkat  : Sabuk Merah
Alamat   : Gandaria Utara 

PENGURUS BIDANG-BIDANG SANGHAWI

PARA KETUA BIDANG

Nama     : Bang M. Dandi Ababil
Jabatan : Panglima PAMDAWI
                 (Pengamanan Budaya Betawi)
Tingkat : Selendang Biru Bintang 2
Alamat  : Srengseng Sawah

Nama    : Bang Thariq Badri 
Jabatan : Ketua Bidang KESBUD
                 (Kesenian & Kebudayaan)
Tingkat : Sabuk Merah 
Alamat  : Kebayoran Lama 

Nama    : Bang Komarudin 
Jabatan : Ketua Bidang ORDATA
                 (Organisasi & Keanggotaan)
Tingkat : Sabuk Kuning
Alamat  : Gandaria Selatan

Nama    : Bang Razkiy Setyaka Nurjati 
Jabatan : Ketua Bidang PDD
                 (Publikasi, Dokumentasi, & Dekorasi)
Tingkat : Sabuk Merah 
Alamat  : Kebayoran Lama 
Nama    : Empok Nuzula Syamsa Ramadhani
Jabatan : Ketua Bidang SINAWI
                 (Singa Betina Betawi)
Tingkat : Sabuk Merah 
Alamat  : Gandaria Utara 






PARA WAKIL KETUA BIDANG

Nama     : Bang Ahmad Khuzaifi Ar Rabbani 
Jabatan  : Wakil Ketua Bidang PDD 
                 (Publikasi, Dokumentasi, dan Dekorasi)
Tingkat  : Sabuk Kuning
Alamat   : Gandaria Selatan
Nama     : Empok Nadira Aulya Anwar
Jabatan  : Wakil Ketua Bidang SINAWI 
                 (Singa Betina Betawi)
Tingkat  : Sabuk Merah 
Alamat   : Gandaria Utara













Ketika Silat Kampung Mengangkat Budaya



Jame Karomeh yang berubah nama menjadi Cingkrik Biru sejak tanggal 13 Januari 2016 di MILAD yang ke-IX merupakan salah satu perguruan Silat Betawi yang berada di Kawasan Ciganjur-Jagakarsa, Jakarta Selatan. 
Dan kini setelah pemilihan kepengurusan Sanggar Haji Nawi yang baru namanya menjadi PS. Permata Cilandak sejak tanggal 13 Januari 2025 di MILAD yang ke-XVIII merupakan salah satu Pencak Silat Betawi aliran Cingkrik Biru yang berada di Kawasan Cipedak-Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Aliran silat yang dipelajari berupa Cingkrik Jalur Kembang Kong Haji Nawi. Suatu seni permainan silat yang berasal dari Kong Haji Nawi yang tidak lain merupakan engkong langsung dari Babe Ahmad Muharrom Al batawi atau biasa disapa Ki Viellay. Uniknya silat Betawi adalah ilmu yang diajarkan dengan cara turun temurun.

Anggota Jame Karomeh di pusat rata-rata remaja kelas 1 sampai 3 SMA. Dalam perjalanannya, kelompok belajar silat yang berusia kurang lebih dua tahun lebih banyak diikuti anak-anak remaja. Umumnya, mereka diajak teman sebaya untuk ikut belajar silat. Para anggota berlatih seminggu dua kali, bisa pagi maupun malam hari. Seperti saat ditemui, dengan seragam pangsi warna biru mereka telah siap berlatih sampai tengah malam.

Silat merupakan gerakan yang perlu dipelajari dengan ketekunan. Untuk itu, Ki Viellay membagi menjadi beberapa tingkatan. Sabuk hitam diperuntukkan bagi anggota tingkat dasar. Sabuk putih untuk tingkat dasar ke menengah, sabuk merah untuk tingkat menengah dan sabuk biru untuk tingkat atas. Setiap tingkatan masih dipecah lagi menjadi polos, golok satu, golok dua dan golok tiga. Rumitnya pembagian tingkatan tidak lain karena silat membutuhkan gerakan yang sempurna. “Kalau tekun dan mengikuti metode dari awal sampai akhir bisa diselesaikan dlam waktu 2,5 sampai tiga tahun,” ujar dia tentang waktu yang dibutuhkan untuk mempelajar silat.

Untuk mengetahui kemahiran masing-masing siswa, Ki Viellay menarapkan sistem rapot. Saat dibagikan, rapot harus diambil oleh orang tua.  Hal tersebut dilakukan karena banyak orang tua yang melarang anaknya belajar Silat Betawi. Mereka berpikiran bahwa Silat Betawi dinggap silat kampung yang mengandung unsur-unsur kebatinan. Sehingga banyak orang tua yang lebih senang anaknya belajar beladiri moderen dari budaya luar, seperti karate maupun tekwondo.

Sikap tersebut membuat beberapa guru Silat Betawi merasa miris, kekayaan seni bangsa sendiri dianggap kampungan. Pernah, Ki Viellay tukar cerita dengan guru Silat Betawi yang membawa permainan silat sampai ke Nederland, Belanda. “Budaya kita bisa terkikis kalau seperti ini. Kalau kita tidak dihargai disini (dalam negeri), kita bawa saja ke luar negeri untuk mencari generasi penerus,” ujar dia menceritakan obrolannya dengan seorang guru.

Silat Betawi menekan jari jemari yang menyerang dari belakang. Jari ditekan ke arah berlawanan dengan struktur tulang. Lalu dengan mudah,  memplintir lengan dan membanting tubuh musuh. Penekanan jari ke arah berlawanan, plintiran di bagian pergelangan tangan maupun penekanan di bagian bawah leher merupakan cara awal melemahkan lawan. Bagian-bagian tersebut merupakan titik-titik untuk menghilangkan kekuatan lawan. Kalau sudah begitu, jawara dengan mudah mengalahkan lawan.

PADEPOKAN, SANGGAR PUSAT, yg m p. قl,diEKSTRAKURIKULER.

CABANG-CABANG (SANGGAR)

Sampai saat ini Perguruan Silat Cingkrik Biru baru memiliki 2 Cabang (Sanggar) yang berada di jakarta selatan, dengan di koordinir oleh para koordinator masing-masing cabang (sanggar) yang diantaranya yaitu :

¤ Padepokan Cingkrik Biru 
 
Tempat penggemblengan para anggota yang  telah mencapai tingkatan Keluarga (Jago) yang bertempat di kawasan Cipedak, tepatnya di :
Jl.R.Moh Kahfi I Gg.H.Amsar, Kav.H.Nawi Rt.012/04, Kel.Cipedak Kec.Jagakarsa, Jakarta Selatan.

¤ Sanggar Haji Nawi (SANGHAWI)

Adalah Sanggar Pusat PS. Permata Cilandak aliran Cingkrik Biru yang bertempat di kawasan Gandaria Selatan, tepatnya di :
Jl.H.Nawi 1 No 1C Rt.003/Rw.02, Kel.Gandaria Selatan Kec.Cilandak, Jakarta Selatan.

¤ Ekstrakulikuler Manaratul Islam (ESMANIS)
Adalah Salah Satu Cabang 
PS. Permata Cilandak aliran Cingkrik Biru yang bertempat di kawasan Gandaria Utara, tepatnya di :
Jl. Madrasah No.12, RT.8/RW.1, Kel. Gandaria Selatan Kec. Cilandak, Jakarta Selatan.